Masih ingat khan apa itu Conditional Sentence? Ya, Conditional sentence adalah Kalimat Pengandaian. Sebelumnya kita udah belajar tentang Conditional Sentence type 1. Masih inget ya kapan kita menggunakan Conditional sentence type 1 ini? Yap, Conditional sentence type 1 ini kita gunakan jika kalimat pengandaian kita masih bisa terlaksana.
Misalnya
Jika besuk tidak hujan, kita akan pergi ke kebun binatang.
(If it doesn’t rain tomorrow, we will go to the zoo)
Nah, dalam contoh diatas kalimat pengandaian tersebut masih ada kesempatan untuk terjadi, jadi kita gunakan Conditional Sentence type 1. Nah, sekarang, untuk apakah kita gunakan Conditional Sentence type 2? Ok, mari kita pelajari.
Conditional sentence type 2 kita gunakan jika pengandaian kita tidak mungkin terjadi / berlawanan dengan kenyataan pada masa sekarang atau masa depan. Ok, coba kita lihat contoh berikut :
Jika aku adalah kamu, akau akan pergi ke pesta itu.
(If I were you, I would go to the party.)
Mengapa dalam contoh diatas kita memakai Conditional type ke 2? Yap, betul. Karena kalimat pengandaian kita tidak mungkin terjadi. Kita tidak mungkin menjadi orang lain seperti yang diandaiakan diatas, karena itulah kita menggunakan onditional sentence type 2. Jadi misalnya kita mendengar ada orang mengucapkan kalimat seperti ini :
If I worked in that big company, I would have a lot of money.
Kalimat diatas menggunakan CONDITIONAL SENTENCE TYPE 2. Sehingga kita tahu bahwa orang itu hanya berandai – andai namun pada kenyataanya orang tersebut tidak bekerja di perusahaan besar tersebut. Gimana? Udah jelas khan tentang penggunaan Conditional sentence type 2 ini? Ok, sekarang kita akan melihat struktur / pola Conditional Sentence type 2 ini :
IF CLAUSE ( IF+ SIMPLE PAST), RESULT CLAUSE (S+WOULD +V1)
If I worked here, I would work very hard.
Dalam bentuk diatas, IF CLAUSE ada di awal kalimat. Untuk kondisi seperti itu, kita memberikan KOMA setelah IF CLAUSE. Selain struktur diatas, Result Clause juga bisa berada di depan. Jika RESULT CLAUSE ada di depan, kita tidak menambahkan KOMA di belakang RESULT CLAUSE. Lihat contoh berikut
RESULT CLAUSE (S+WOULD + V1) IF CLAUSE (IF + SIMPLE PAST)
I would work very hard if I worked here.
Sebagai catatan, kita tidak biasa menggunakan to be WAS dalam Conditional sentence type 2 ini, namun semua subjek menggunakan WERE dalam IF CLAUSEnya. Nah, gimana?? Udah tahu khan tentang Penggunaan dan pola Conditional Sentence type 2 ini? Ok, kalau kalian udah paham, jangan berhenti hanya dalam pemahaman kalian. Yang lebih penting sekarang, kalian berlatih menggunakan struktur CONDITIONAL SENTENCE TYPE 2 ini dalam segala aktifitas berbahasa kalian .Gunakanlah dalam Speaking dan Writing sehinnga pemahaman kita bisa kita guankan secara nyata.
Yach..inilah Conditional Sentence type 3
1. The form of Conditional Sentence type 3
Seperti yang udah kita tahu dari postingan sebelumya, dalam setiap Conditional sentence, ada dua klausa apa aja hayo??? Yap, tepat. Ada RESULT CLAUSE dan ada IF CLAUSE. Nah, dalam Conditional Sentence type 3, inilah bentuknya :
IF CLAUSE : IF + PAST PERFECT (S + Had + V3)
RESULT CLAUSE : S + WOULD HAVE + PAST PARTICIPLE (V3)
Ok, dari dua jenis klausa tersebut, struktur Conditional Sentence type 3 ini bisa disusun sebagai berikut :
1. IF CLAUSE, RESULT CLAUSE
Contoh : If I had studied, I would have got good mark yesterday.
Jika IF CLAUSE mendahului RESULT CLAUSE maka ada KOMA di tengah – tengah kedua klausa tersebut.
2. RESULT CLAUSE IF CLAUSE
Contoh : I would have got good mark yesterday if I had studied.
Jika RESULT CLAUSE mendahului IF CLAUSE maka tidak dibutuhkan KOMA diantara keduanya.
2. THE USE OF CONDITIONAL SENTENCE TYPE 3
Ok, sekarang kita akan melihat penggunaan Conditional sentence type 3 ini digunakan untuk mengandaiakan sesatu hal yang berlawanan dengan kenyataan / fakta di masa lampau (Contrary to past fact). Belum jelas ya, mari kita lihat cotoh berikut.
Ada fakta seperti ini : John got a very bad mark yesterday, because he didn’t study for the test. Nah, John kemudian menyesal dan mengandaikan bahwa dia belajar : If I had studied, I would have got a good mark yesterday.Namun kita tahu bahwa pengandaian John itu hanya sekedar pengandaian, yang tidak akan mungkin terjadi karena pengandaian itu berlawanan dengan kenyataan di masa lampau karena di masa lampau John tidak belajar.
Nah, dari contoh itu semakin jelas khan pengunaan Conditional Sentence type 3 ini. If you still have questions on this material, feel free to write them on the comment section below. I’ll be very happy to answer them.
Conditional Tanpa If…Emang bisa??
Setelah mempelajari Conditional sentence dalam berbagai tipenya, serta mempelajari WISH, untuk mengungkapkan pengandaian, Sekarang kita akan melihat salah satu variasi Conditional sentence. Kalau biasanya kita tahu bahwa ada IF CLAUSE dalam Conditional sentence, dalam postingan ini kita akan belajar mengunngkapkan Kalimat Pengandaian, tanpa menggunakan kata IF. Emang bisa???? Jelas bisa donk…..tapi ada syaratnya…….Apa aja ya syaratnya????? Let’s dig in….
1.Dalam Conditional sentence yang memakai WERE, HAD (Past Perfect), serta SHOULD, kita bisa menghilangkan IF untuk mengungkapkan Kalimat pengandaian.
2. Dengan mnghilangkan IF, dalam Conditional yang memakai kata – kata diatas, kita harus membalik susunan kata – katanya. Biasanya Subyek mendahului Kata – kata tersebut diatas pada nomer 1. Namun, jika IF dihilangkan maka posisi kata kerja mendahului subyek. Perhatikan Contoh :
Conditional Sentence normal
1. If I were you, I would go there.
2. If I had come, she would not have gone away.
3. If she should go, keep your eyes on her!
Conditional Sentence tanpa If
1. Were I you, I would go there. (If I were you = Were I you)
2. Had I come, she would not have gone away (If I had come = Had I come)
3. Should she go, keep your eyes on her! (Should she go = If she should go)
Gimana dengan penjelasan diatas??? Jelas khan, jadi singkatnya, kita bisa menghilangkan IF dalam conditional sentence yang menggunakan WERE, HAD (Past Perfect), dan SHOULD. Jika kita menghilangkan IF, susunan kata – katanya pun harus berubah.